Cuba perhatikan awan hitam yang menggelayut dilangit . Ada dua kemungkinan akan berlaku , bila angin meniupnya dia akan berganjak dan berlalu , manakala kalau tidak ada angin dia akan pecah dan tertumpah menjadi hujan yang membasahi dan menyuburkan tanah tandus. Begitu juga duka dan derita yang hinggap dalam kehidupan kita . Bila duka itu kita ibaratkan sebagai awan hitam yang menghalangi senyum simpul kita , yakin lah anda boleh mengundang dua kemungkinan tersebut . Bila kita berkongsi cerita dengan orang yang paling kita percaya , ia mampu mengusir nestapa di hati kita manakala bila kita tidak sanggup menceritakan kepada orang lain , mengadulah kepada Allah kerana Dia adalah Zat yang Maha Cinta Kasih yang akan tetap mengasihi kita meskipun cinta selain NYA telah pudar.Kesimpulannya penderitaan hanya terasa berat pada awalnya saja .Seiring dengan perjalanan waktu , penderitaan akan mula mengecil seperti luka yang awalnya terkoyak , lalu beransur mengecut dan sembuh.Tiada pilihan lain bagi seorang hamba selain dari bersabar pada sentuhan awal sebuah penderitaan , anggaplah ia seperti tamu yang baru pergi , sedikit demi sedikit bayangnya beransur mengecil dan akan hilang dalam kejauhan.Ingat ....Allah tidak pernah menjanjikan selamanya langit cerah membiru , atau menjanjikan sepanjang jalan hidupmu bertaburan bunga tetapi Dia menjanjikan kekuatan dan pertolonganNYA. Jangan sesekali memimmpikan hidup enak tanpa ujian dan dugaan dari Allah , ia merupakan ukuran kekuatan mental dan keimanan kita.Selagi kita yakin ujian dan dugaan itu merupakan jalan meninggikan darjat keimanan kita , insya Allah , apapun yang menimpa kita akan menjadi ladang nikmat. Kesengsaraan sebelum kebahgiaan seperti lapar sebelum kenyang , saat nya tepat dan rasanya nikmat...dipenghujung segala ujian , pertolonganNYA pasti menjelma......
No comments:
Post a Comment